Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan
sangat penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus
berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif)
dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumah sakit
juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah
kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.
Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit
juga dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya
kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada
manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah
peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi saat
ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system informasi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya
organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat
manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajer sebagai
pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer, maka harus
dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan
informasi untuk operasi organisasi. Menurut Haag (2000, p 114) SIM juga sering
disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan
peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Rumah sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS.
Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias dikatakan
tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu perlunya masyarakat
untuk terbuka ataupun pasien.
1. Sistem Informasi Kesehatan
1.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi
antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu
sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan
secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan
program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan
alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga
proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
1.2 Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu
dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu
Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis,
vaksin, dan teknologi kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan
Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6, yaitu pada sub sistem
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi
kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai
dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil
guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam
SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
2. Gizi
2.1 Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua
zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang
dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI)
saja.
Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal
yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat. Makan
makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam, yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya,
dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu,
makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu
jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat giziserupa dari makanan yang lain.
Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga
antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti
dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga.
2.2 Macam-macam Gizi Dan Fungsinya
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas
dari makanan, karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia,
disamping udara (oksigen). Empat
fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia
adalah untuk:
a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan
serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan
air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
d. Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit. Agar makanan dapat berfungsi seperti itu maka makanan yang
kita makan sehari-hari tidak hanya sekedar makanan. Makanan harus mengandung
zat-zat tertentu sehingga memenuhi fungsi tersebut, dan
zat-zat gizi ini disebut gizi. Dengan perkataan lain makanan
yang kita makan sehari-hari harus dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan.
3. Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat, yaitu pelayanan
kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelaksanaan pelayanan ini melalui unit
gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif, tetapi juga bersifat
(rehabilitative) pemulihan kesehatan, keduanya dilakukan secara terpadu melalui
upaya promotif dan preventif dengan demikian.
4. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang
terorganisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang
sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu
dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di RS.
SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan
dan evaluasi dari penampilan kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu
pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan
hasil kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan
pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS,
penyempurnaan laporan RS sertauntuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
4.1 Medical Information System
Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit
baik yang bersifat medis maupun non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien,
admisi, tindakan medis, laboratorium, radiology, dan sebagainya yang semuanya
tercatat secara elektronis pada database medical record. Modul ini menggunakan
engine software opensource Care2X dengan modifikasi yang disesuaikan dengan
kondisi sistem informasi manajemen rumah sakit yang diinginkan dan telah
diintegrasikan dengan modul.
4.2 Accounting Information System
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah
sakit i beberapa negara. Sistem yang mencatat semua aspek keuangan yang timbul
dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada modul Medical Information System,
pencatatan hutang piutang, invoice, pelunasan, inventory control (obat dan
bahan-bahan medis), point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan keuangan
seperti neraca, laba rugi, buku besar, dan sebagainya. Modul ini menggunakan
engine software opensource SQL-Ledger dengan modifikasi yang disesuaikan dengan
kondisi sistem informasi keuangan rumah sakit yang diinginkan. Program ini
telah teruji dan digunakan oleh banyak perusahaan beberapa negara.
4.3 Tugas Tim Sistem Informasi Rumah Sakit
1. Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu:
Output atau laporan yang didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang
diinginkan .
2. Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi
3. Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang
dengan mengisi form yang diberikan.
4.4 Yang Harus Dilakukan Oleh Tim SIRS atau Tim SIM Rumah
Sakit
1. Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data
2. Buat Komitmen dalam tim untuk mencapai tujuan
3. Tim SIM rumah sakit mengajukan hardware pendukung SIM
Kordinator bertanggung jawab terhadap data base unit yang
dipimpinnya
4. Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM rumah
Sakit
5. Dibuat Protap atau SOP serta Jobdescription dari setiap
unit
6. Komitmen dari TIM dibutkan kontrak
7. Dibuat jadwal pertemuan rutin tiap unit
8. Buat SK pembentukan Tim SIM rumah sakit
4.5 Sistem Informasi Rumah Sakit Dapat Dikelompokan Pada
Kelas Rumah Sakit dan Status Rumah Sakit
1. Rumah Sakit Vertikal
2. Rumah Sakt Umum Daerah
3. Rumah Sakit Umum Swasta
4. Rumah Sakit Spesialist
4.6 Kendala-Kendala Yang Sering Terjadi Dilapangan Saat
Implementasi
1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem
informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik
yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur
sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan
unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan.
6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke
komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
8. Mengacu pada UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit
yaitu pasal 52 Ayat 1 yang berbunyi : “ Setiap Rumah sakit wajib melakukan
pencatatan dan peloparan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit
dalam bentuk SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT”.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk
pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk
membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.
B. Saran
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya
para pembaca lebih mengetahui tentang system informasi manajem Rumah Sakit.
Makalah yang dibuat oleh penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran
dari para pembaca makalah ini.
Lia Rosita Yurinza
1205015062
Sumber:
http://rusdinncuhi.wordpress.com/2013/07/04/makalah-sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit/.